Peranan asam silikat dalam pengeluaran aluminium dari ginjal
Bellia JP, Birchall JD, Roberts NB.
Clinical Chemistry Department, Royal Liverpool University Hospital, United Kingdom.
Hubungan kimia antara asam silikat dengan aluminium telah ditunjukkan menurunkan bioavailabilitas aluminium dalam studi penyerapan gastrointestinal manusia. Investigasi telah dilakukan untuk memastikan apakah mungkin interaksi yang serupa juga meningkatkan pengeluaran aluminium dari ginjal dengan menilai kedua elemen tersebut dalam urin. Orang sehat yang diberikan asam monosilikat yang secara alami ditemukan dalam bir, mengeluarkan sebagian besar kandungan asam silikat (sekitar 56%) dalam waktu 8 jam, secara serentak dengan peningkatan yang signifikan dalam pengeluaran aluminium (P < 0,05). Proses pencernaan dari peningkatan dosis asam silicat mengakibatkan dosis pengeluaran silicon cenderung meningkat. Pengeluaran aluminium mencapai maksimal dan kemudian menurun, konsisten dengan pengurangan simpanan aluminium tubuh. Hal ini dipastikan dengan menggunakan isotop aluminium 26. Serum yang rendah namun konsentrasi urin tinggi silica menyimpulkan bahwa jika aluminium dan silica berinteraksi untuk membentuk jenis yang dapat dikeluarkan dalam lumen ginjal sehingga silica membatasi penyerapan kembali aluminium. Pengaruh asam silikat dalam pengurangan simpanan aluminium dan mengurangi penyerapan gastrointestinal menyimpulkan bahwa penambahan asam silikat pada cadangan air warga kota bisa menjadi ukuran kesehatan masyarakat yang berisiko rendah untuk mengurangi beban aluminium pada populasi umum.
Ann Clin Lab Sci. Mei-Jun 1996;26(3):227-33.
Bellia JP, Birchall JD, Roberts NB.
Clinical Chemistry Department, Royal Liverpool University Hospital, United Kingdom.
Hubungan kimia antara asam silikat dengan aluminium telah ditunjukkan menurunkan bioavailabilitas aluminium dalam studi penyerapan gastrointestinal manusia. Investigasi telah dilakukan untuk memastikan apakah mungkin interaksi yang serupa juga meningkatkan pengeluaran aluminium dari ginjal dengan menilai kedua elemen tersebut dalam urin. Orang sehat yang diberikan asam monosilikat yang secara alami ditemukan dalam bir, mengeluarkan sebagian besar kandungan asam silikat (sekitar 56%) dalam waktu 8 jam, secara serentak dengan peningkatan yang signifikan dalam pengeluaran aluminium (P < 0,05). Proses pencernaan dari peningkatan dosis asam silicat mengakibatkan dosis pengeluaran silicon cenderung meningkat. Pengeluaran aluminium mencapai maksimal dan kemudian menurun, konsisten dengan pengurangan simpanan aluminium tubuh. Hal ini dipastikan dengan menggunakan isotop aluminium 26. Serum yang rendah namun konsentrasi urin tinggi silica menyimpulkan bahwa jika aluminium dan silica berinteraksi untuk membentuk jenis yang dapat dikeluarkan dalam lumen ginjal sehingga silica membatasi penyerapan kembali aluminium. Pengaruh asam silikat dalam pengurangan simpanan aluminium dan mengurangi penyerapan gastrointestinal menyimpulkan bahwa penambahan asam silikat pada cadangan air warga kota bisa menjadi ukuran kesehatan masyarakat yang berisiko rendah untuk mengurangi beban aluminium pada populasi umum.
Ann Clin Lab Sci. Mei-Jun 1996;26(3):227-33.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar